Cari Blog Ini

Jumat, 22 Juli 2011

Menopause

Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu.

Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Kondisi ini juga ditemukan di beberapa spesies lain yang mengalami siklus seperti itu, seperti misalnya Monyet Rhesus dan sejumlah Cetacean.

Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.

Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.

Perubahan Hormon

Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone - hormon perangsang folikel yang dihasilkan hipofise).

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh.
Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur pra-menopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita.

Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen yang sehat pada kulit.

TANDA-TANDA DAN GEJALA

Beberapa tanda dan gejala tersebut antara lain :


  • Perdarahan 
Perdarahan disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.
  • Rasa panas dan keringat malam
Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini.

Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa penomena ini akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80% wanita, sisanya akan terus mengalaminya sampai dengan 10 tahun.

Sialnya, disamping rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga ditambah dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.
  • Gejala pada vagina
Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.
  • Gejala perkemihan
Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan ngompol.
  • Gejala emosional dan kognitif
Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.
  • Perubahan fisik yang lain
Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.

MENOPAUSE DINI

Menopause Dini Adalah suatu keadaan dimana fungsi ovarium (indung telur) dan menstruasi berhenti sebelum usia 40 tahun.

  • Penyebab

Pada menopause dini, kadar estrogen rendah tetapi kadar hormon hipofisa yang merangsang ovarium (terutama FSH) tinggi sebagai usaha untuk merangsang ovarium.

Menopause dini bisa disebabkan oleh :
  1. Kelainan bawaan (biasanya kelainan kromosom)
  2. Penyakit autoimun (tubuh membentuk antibodi yang menyerang ovarium)
  3. Pengangkatan ovarium.
  4. Merokok bisa menyebabkan menopause dini yang terjadi beberapa bulan lebih awal.
  • Gejala
Selain tidak lagi mengalami menstruasi, penderita juga mengalami gejala menopause lainnya seperti hot flashes dan emosi yang tidak stabil.

  • Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika diduga penyebabnya Adalah penyakit autoimun, dilakukan pemeriksaan darah untuk mencari Adanya antibodi.

Pada penderita yang berusia dibawah 30 tahun biasanya dilakukan analisa kromosom. Jika ditemukan kromosom Y, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat setiap jaringan testis dari perut karena jaringan ini memiliki resiko kanker sebesar 25%. Analisa kromosom tidak perlu dilakukan pada wanita yang berusia diatas 35 tahun.

  • Pengobatan
Terapi sulih estrogen (TSE) bisa mencegah atau mengatasi gejala-gejala menopause.

Penderita menopause dini memiliki peluang kurang dari 10% untuk bisa hamil lagi. Peluang tersebut bisa meningkat sampai 50% jika penderita mengandung sel telur yang berasal dari wanita lain. Setelah dibuahi, sel telur dari donor tersebut lalu ditanamkan pada rahim penderita. Sebelum hasil pembuahan ditanamkan pada rahim penderita, penderita mendapatkan terapi hormon estrogen dan progesteron sehingga terjadi menstruasi buatan dan lapisan rahim kembali aktif serta siap untuk menjalani kehamilan.


SEHAT DENGAN TEMPE

Dibanding dengan penggunaan TSH yang mahal karena harus diminum setiap hari, isoflavon relatif lebih murah, mudah didapat dan tidak mempunyai efek samping. Anda dapat mendapatkan sumber isoflavon alami pada tumbuh-tumbuhan misalnya kacang merah, kecambah atau kedelai. Kacang kedelai dapat memperbaiki lipoprotein dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol jahat, karena tidak mengandung kolesterol.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein kedelai mempunyai efek menurunkan kolesterol. Salah satu contoh makanan yang gampang ditemui sekaligus mengandung isoflavon tinggi adalah tempe. Tentu ada syaratnya. Kalau pingin mendapat manfaat isoflavon dari tempe, sebaiknya tempe tersebut diolah dengan cara direbus atau dikukus. Kalau digoreng, manfaatnya akan berkurang, karena minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat menambah kadar kolesterol dalam darah. Ya, Anda harus pintar-pintar mengolah produk kedelai ini agar khasiatnya terasa. Anda juga bisa membuat olahan sayur dari tempe atau dibacem.
Bagaimana dengan susu kedelai? Kadar isoflavon dalam susu kedelai malah rendah. Selain itu, kadar kolesterolnya pun telah tinggi, sehingga efek positifnya menurun.

Untuk isoflavon alami ini tidak ada patokan berapa gram yang harus dikonsumsi setiap harinya. Juga bisa dikonsumsi kapan saja. Efek samping fitoestrogen pun hingga saat ini belum ditemukan.

Bila Anda tak punya banyak waktu untuk mengolah tempe, Anda bisa menggunakan cara yang lebih praktis, yaitu dengan mengonsumsi kapsul isoflavon yang kini telah dijual di pasaran. Kapsul isoflavon mengandung 50 mg isoflavon. Dari hasil uji coba, 1 cangkir kedelai bermutu bagus setara dengan 25 mg kapsul isoflavon.

Bagaimana dengan efek samping fitoestrogen dalam bentuk kapsul? Hingga saat ini belum ada pasien yang melaporkan dan belum ada keluhan apa-apa. Jadi, untuk tampil cantik dan sehat di masa menopause ternyata tidak sulit, bukan? Tak ada salahnya mulai sekarang Anda memperbanyak konsumsi tempe.

#Dari Berbagai Sumber#

2 komentar: