Sebagian besar ibu hamil (70-80%) mengalami morning sickness dan sebanyak 1-2% dari semua ibu hamil mengalami morning sickness yang ekstrim yang disebut hyperemesis gravidarum. Hyperemesis gravidarum tidak dapat dicegah namun ibu hamil dapat menjadi lebih nyaman jika mengetahui cara manajemen perawatan hyperemesis gravidarum tersebut.
Kasus hyperemesis gravidarum ringan dapat diatasi dengan perubahan diet, istirahat dan pemberian antasida. Keadaan yang lebih parah hampir selalu memerlukan perawatan di Rumah Sakit untuk penggantian cairan tubuh yang hilang akibat muntah, dan mendapatkan nutrisi melalui I.V line.
Penyebab hyperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui. Keadaan tersebut mungkin berhubungan dengan perubahan hormonal akibat kehamilan. Hypermemesis gravidarum lebih sering dialami oleh ibu dengan kehamilan multipel (kembar dua atau lebih) dan seorang wanita yang mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya mempunyai kemungkinan mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan berikutnya.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
- Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
- Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
- Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
- Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
Gejala hyperemesis yang dialami berbeda diantara ibu hamil. Namun gejala umum hyperemesis gravidarum antara lain :
- Mual dan muntah berat terutama pada trimester pertama (bulan 1-3) kehamilan
- Muntah setelah makan atau minum
- Kehilangan berat badan >5% dari BB ibu hamil sebelum hamil, (rata-rata kehilanagn BB 10%)
- Dehidrasi : Gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh (misal mual dan muntah).
- Penurunan jumlah urine
- Sakit kepala
- Bingung
- Pingsan
- Jaundise atau kekuningan pigmentasi kulit, konjungtiva membran atas sklera (putih mata), dan membran mukosa yang disebabkan oleh hiperbilirubinemia (peningkatan kadar bilirubin dalam darah).
1. Tingkatan I
- Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
- Dehidrasi : turgor kulit turun
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan turun
- Mata cekung dan lidah kering
- Epigastrium nyeri --> karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
- Nadi meningkat dan tekanan darah turun
- Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
- Tampak lemah dan lemas.
- Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
- Turgor kulit makin turun
- Lidah kering dan kotor
- Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
- Pada Kardiovaskuler
- Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
- Nadi kecil karena volume darah turun
- Suhu badan meningkat
- Tekanan darah turun
- Liver --> Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
- Ginjal --> Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
- Oliguria
- Anuria
- Terdapat timbunan benda keton aseton --> Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
- Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
- Keadaan umum lebih parah
- Muntah berhenti
- Sindrom mallory weiss
- Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
- Terdapat ensefalopati werniche :
- Nistagmus
- Diplopia
- Gangguan mental
- Pada Kardiovaskuler
- Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
- Gastrointestinal
- Ikterus semakin berat
- Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
- Pada Ginjal
- Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
Hypermesis gravidarum harus mendapatkan perhatian khusus dalam manajemen pengelolaannya karena hyperemesis dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, defisiensi nutrisi, gangguan liver dan jaundise (warna kuning pada kulit, mata dan membran mukosa) yang dapat terjadi pada hyperemesis gravidarum yang parah. Kehilangan berat badan ibu hamil yang berlebih dan kekurangan nutrisi berefek pada pertumbuhan janin.
Perbedaan Morning Sickness dan Hyperemesis Gravidarum
Morning Sickness
- Mual kadang disertai muntah
- Mual berkurang pada 12 minggu kehamilan
- Muntah tidak menyebabkan dehidrasi
- Masih toleran terhadap makanan tertentu
- Mual berat disertai muntah
- Mual tidak berkurang setelah 12 mgg kehamilan
- Muntah menyebabkan dehidrasi berat
- Tidak toleran terhadap makanan
Treatment Hyperemesis Gravidarum
Tujuan Treatment :
- Menurunkan rasa mual dan muntah
- Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
- Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil
Tindakan perawatan di Rumah Sakit antara lain :
- Pemberian cairan intra vena : untuk memberikan hidrasi, elektrolit, vitamin dan nutrisi
- Percutaneus endoscopic gastrotomy : memberikan nutrisi
- Medikasi : Metoclopramide, Antihistamin, dan anti reflux medication.
- Bed rest : membuat ibu hamil lebih nyaman, namun harus berhati-hati karena istirahat terlalu banyak menyebabkan kehilangan berat badan.
- Akupresur : menekanan pada titik anti mual dan muntah yang terletak pada 3 jari diatas pergelangan diantara dua tendon. Lakukan penekanan secara lembut selama 3 menit untuk masing-masing tangan.
- Hypnosis.
- Herbal : jahe dan peppermint
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara :
- Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik
- Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
- Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
- Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
- Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
- Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
- Defekasi teratur
- Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
- Obat – obatan
- Sedativa : Phenobarbital
- Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
- Anti histamin : Dramamin, Avomin
- Anti Emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin
Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar